“aduh,perut adek sakit banget.”,kata adikku
“iya bu aku juga sakit”,imbuh faiz yang juga adikku
Aku juga bingung
sebenarnya hal apa yang sedang terjadi dari tadi kedua adikku saling
mengeluarkan cairan alias muntah ,dan sedari tadi juga aku terus memegangi
perutku yang terasa mual juga .rasa
bingung pun terlihat pada gurat wajah ibuku dan bibiku yang kebetulan sedang
berlibur di tempat ku,dan dimana ayahku?ya ku baru ingat kalau ayah ku sedang
bertugas keluar kota
“Loh kenapa semuanya pada mabuk begini?”,tanya bibiku
“Mbak,ini kenapa?”,tanya ibukku yang memanggil ku dengan sebutan
‘mbak’ karena aku anak pertama dan sekarang sedang menanti jawaban yang keluar dari bibirku
“gak ngerti ,” jawab ku singkat tanpa memperdulikan wajah ibuku
yang masih diliputi rasa cemas
“oh yaibu tadi juga ingat kalau akbar teman adek ,ibunya lagi
membeli minyak kayu putih”,ujar ibuku sambil menginat-ingat kenapa adek-adekku
dan aku bisa sampai begini
“Gak tau!udah dibilang gak tau ya nggak tau”,jawab ku yang mulai
marah karena tidak ingin disalahkan.
“Oh ya mungkin…….” imbuh ku tetapi tidak meneruskan,dan malah
mengingat-ingat kejadiannya
“mungkin gara-gara……buah jarak!”ujar ku yakin
“jarak dimakan?”,tanya bibiku heran
“iya”
“masak dimakan”,
“iya kagak percaya”
“kok bisa?”
“adek sendiri kok yang makan
“Gimana ceritanya
“panjang banget”
“tadi pagi kan dedek main sama septia dibelakang rumah terus disana kan ada pohon
jarak,kirain dedek ‘itu apaan?’akhirnya aku dan dedek makan,ya jadi nya kayag
gin”
“yang makan siapa aja?”
“aku,zulfa,risa,septia,dian,melia,” ujar ku
“oh ya bu”lanjutku memotong ceramah ibuku yang diberikan pada ku
“oh ya kenapa?”.tanya nya dengan penuh rasa heran
“tadi yang makan bukan hanya ahmad, septia, aku,melia, faiz aja”
”loh,terus?”.tanya nya lagi
“banyak.”jawab ku sangat super singkat
“siapa ajah?”
“anak-anak komplek atas ,”tapi sebenarnya didesa ku tidak
dibagi-bagi.tapi karena ada dataran yang lebih tinggi,jadi di desa ku
menyebutnya ‘komplek atas
“lah emang ceritanya gimana?”
“melia yang ngajak”
“oh”
Aku jadi teringat
kejadian yang baru tadi pagi kualami,dan gara-garanya ulah adekku yang belum
ngerti ini
“mbak ini kan enak.”seru adiku yang kini sedang berada di
semak-semak belukar
“apaan?” tanya ku cuek,karenaku asik berbincang dengan temanku.
“ini?”tanya risa terheran-heran
“iya tadi dedek ama septia juga makan ini”jawab adikki dengan
logat kekanak-kanakannya,karena memang adikku masih belum genap berumur empat
tahun
Karena rasa penasaran
yang tiba-tiba masuk kedalam otakku,tanpa pikir panjang aku pun membuka kulit
dari buah tersebut .dan ternyata isinya berwarna putih
“iya,rasanya kayak kacang udah mateng”seru ku sambil menyerahkan
sisa buah tersebut yang berisi empat biji yang salah satu nya sudah ku cicipi
rasanya
“masak?”tany melia
“iya coba ajah!” jawab ku singkat .karena matahari sudah terasa
di atas kepala .aku dan adikku pun berlari kerumah yang letak nya hanya sepuluh
langkah dari rumah teman ku itu.karena teman ku yang masih ingin bermain
akhirnya ia berlari ke komplek atas yang kebetulan teman-teman sedang berkumpul
disana
“eh,temen-temen,”kata amel yang membuka pembicaraan
“kenapa?” serentak teman-teman ku menjawab
Lalu amel berlari memetik buah yang diketahui namanya jarak
“ini?”dengan wajah berbinar-binar melia menyodorkan sesuatu ditangannya
“makan aja rasanya kayak kacang,”lanjutnya dan kebetulan aku
sedang lewat situ karena aku sedang disuruh ibuku membeli gula dan
“eh,ini kan enak iya kan,” seru nya sambil meya kin kan ku
Teman-teman yang tidak
sabar langsung melahap nya tanpa menunggu pernyataan yang keluar dari bibirku,bisa
dibilang yang berada disana tidak Sedikit
yaitu, melia, aldo, bayu, dandi, winda, tia, nanda, wahyu, fatih ,risky ,iky ,akbar
,niken, fachri, desta, sandi yang semuanya tengah menikmati suguhan gratis itu
Setelah kejadian itu
ini akibatnya bukan hanya aku dan adikku saja tetapi,sekarang seluruh desa ku
gempar.karena adikku yang menyebabkan seperti ini ,semua anak yang berada
disana mual-mual dan muntah-muntah di dalam rumah nya masing-masing,sampai-sampai
lima orang diantaranya dibawa ke puskesmas termasukniken dan risky.ayahdari
akbardengan sukarela mencarikan degan atau kelapamuda untuk obat satudesa yang
disebabkan oleh buah jarak ,karena memang dulu jarak dipakai sebagai pengganti
bahan bakar ,mungkin karena pengetahuanku yang kurang mengenai hal
tersebut .ya. . . aku jadi seperti
ini.karena aku dan adikku masih sedikit mual akhirnya ibu ku meminta obat pada
risky yang memang rumah nya berada persis di samping rumah ku ,malam hari nya
di musholla kami terasa ada begadang malam saja ,karena kebanyakan orang tua
dari anak tersebut banyak yang begadang diluar ,sembari menjaga anak
mereka.karena waktu itu aku juga terlibat aku merasa bersalah karena adikku
,tetapi biarlah toh, waktu semakin haari kan semakin berlalu tapi namun begitu
,itu merupakan pengalaman lucu sekaligus mengkhawatirkan yang pernah kualami.
Demikian Cerpen Mabuk Satu Desa Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar