Ads 468x60px

Selasa, 28 Februari 2012

Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan

Abstrak:
Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan,
dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku
tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan
katalog (index). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital
(digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena
berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet). Di sisi lain, dari
segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi
perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk
otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan kemudian
terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system).
Makalah ini menguraikan tentang pemanfaatan teknologi informasi, khususnya dalam
pengelolaan data elektronik dan sistem otomasi perpustakaan dari berbagai sudut
pandang.
1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi
Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke depan.
Perkembangan dunia perpustakaan ini didukung oleh perkembangan teknologi
informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah ke berbagai bidang. Hingga saat
ini tercatat beberapa masalah di dunia perpustakaan yang dicoba didekati dengan
menggunakan teknologi informasi.
Dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan
tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian
muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Katalog
mengalami metamorfosa menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam
pencarian kembali koleksi yang disimpan di perpustakaan. Koleksi perpustakaan juga
mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan
mudah ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari perpustakaan, yaitu
dengan munculnya perpustakaan digital (digital library) [7] yang memiliki keunggulan
dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan
komputer (internet) [2].
Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya
koleksi perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat
ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business
process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan dengan pemikiran dasar
bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process di
perpustakaan, kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library
automation system).
2. Pengelolaan Dokumen Elektronik
Pengelolaan dokumen elektronik memerlukan teknik khusus yang memiliki perbedaan
dengan pengelolaan dokumen tercetak. Proses pengelolaan dokumen elektronik
melewati beberapa tahapan, yang dapat kita rangkumkan dalam proses digitalisasi,
penyimpanan dan pengaksesan/temu kembali dokumen. Pengelolaan dokumen
elektronik yang baik dan terstruktur adalah bekal penting dalam pembangunan sistem
perpustakaan digital (digital library) [7].

2.1 Proses Digitalisasi Dokumen
Proses perubahan dari dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumen
elektronik sering disebut dengan proses digitalisasi dokumen. Seperti pada Gambar 1,
dokumen mentah (jurnal, prosiding, buku, majalah, dsb) diproses dengan sebuah alat
(scanner) untuk menghasilkan doumen elektronik. Proses digitalisasi dokumen ini tentu
tidak diperlukan lagi apabila dokumen elektronik sudah menjadi standar dalam proses
dokumentasi sebuah organisasi.

2.2 Proses Penyimpanan
Pada tahap ini dilakukan proses penyimpanan dimana termasuk didalamnya adalah
pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan
subjek dari dokumen. Klasifikasi bisa menggunakan UDC (Universal Decimal
Classification) atau DDC (Dewey Decimal Classfication) yang banyak digunakan di
perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.

Ada dua pendekatan dalam proses penyimpanan, yaitu pendekatan basis file (file base
approach) dan pendekatan basis data (database approach) [3]. Masing-masing
pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan (Table 1), dan kita dapat memilih
pendekatan mana yang akan kita gunakan berdasarkan kebutuhan.
Table 1: Perbedaan Antara File Base Approach dan Database Approach
FileBase Approach Database Approach
Data duplication Data sharing and no duplication
Data dependence Data independence
Incompatible file format Compatible file format
Simple Complex
2.3 Proses Pengaksesan dan Pencarian Kembali Dokumen
Inti dari proses ini adalah bagaimana kita dapat melakukan pencarian kembali terhadap
dokumen yang telah kita simpan. Metode pengaksesan dan pencarian kembali dokumen
akan mengikuti pendekatan proses penyimpanan yang kita pilih. Pendekatan database
membuat proses ini lebih fleksibel dan efektif dilakukan, terutama untuk penyimpanan
data sekala besar. Disisi lain, kelemahannya adalah relatif lebih rumitnya sistem dan
proses yang harus kita lakukan.
Dan menariknya, karena sifat pendekatan database yang memiliki kebebasan terhadap
data (data independence), dengan data yang sama kita bisa membuat interface ke
berbagai aplikasi lain baik yang berbasis standalone maupun web. Gambar 3
menunjukkan bagaimana data yg sama bisa diakses dari aplikasi berbasis web

3. Pengembangan Sistem Otomasi Perpustakaan Berdasar Business
Process di Perpustakaan
Sistem otomasi perpustakaan yang kita kembangkan harus berdasarkan kepada proses
bisnis (business process) [4] sebenarnya yang ada di perpustakaan kita. Prosentase
kegagalan implementasi suatu sistem dikarenakan sistem dikembangkan bukan
berdasarkan kebutuhan [5] [6] dan proses bisnis yang ada di organisasi yang akan
menggunakan sistem tersebut.
Sistem otomasi perpustakaan yang baik adalah yang terintegrasi, mulai dari sistem
pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sistem pencarian kembali bahan
pustaka, sistem sirkulasi, membership, pengaturan denda keterlambatan pengembalian,
dan sistem reporting aktifitas perpustakaan dengan berbagai parameter pilihan. Lebih
sempurna lagi apabila sistem otomasi perpustakaan dilengkapi dengan barcoding, dan
mekanisme pengaksesan data berbasis web dan internet.
Berikut adalah salah satu contoh sistem otomasi perpustakaan dengan fitur-fitur yang
mengakomodasi kebutuhan perpustakaan secara lengkap, dari pengadaan, pengolahan,
penelusuran, serta manajemen anggota dan sirkulasi. Diharapkan contoh sistem yang
ditampilkan dapat dijadikan studi kasus dalam pengembangan sistem otomasi
perpustakaan lebih lanjut.

3.1 Otentikasi Sistem
Sistem akan melakukan pengecekan apakah username dan password yang dimasukkan
adalah sesuai dengan yang ada di database. Kemudian juga mengatur tampilan
berdasarkan previlege pemilik account, apakah dia sebagai pengguna atau admin dari
sistem.

3.2 Menu Utama
Menampilkan berbagai menu pengadaan, pengolahan, penelusuran, anggota dan
sirkulasi, katalog peraturan, administrasi dan security. Menu ini dapat di setting untuk
menampilkan menu sesuai dengan hak akses user (previlege), misal kita bisa hanya
mengaktifkan menu penelusuran untuk pengguna umum, dsb.

3.3 Administrasi, Security dan Pembatasan Akses
Fitur ini mengakomodasi fungsi untuk menangani pembatasan dan wewenang user,
mengelompokkan user, dan memberi user id serta password. Juga mengelola dan
mengembangkan serta mengatur sendiri akses menu yang diinginkan.

3.4 Pengadaan Bahan Pustaka
Fitur ini mengakomodasi fungsi untuk pencatatan permintaan, pemesanan dan
pembayaran bahan pustaka, serta penerimaan dan laporan (reporting) proses pengadaan.

3.5 Pengolahan Bahan Pustaka
Fitur ini mengakomodasi proses pemasukkan data buku/majalah ke database,
penelusuran status buku yang diproses, pemasukkan cover buku/nomer barcode,
pencetakan kartu katalog, label barcode, dan nomor punggung buku (call number).

3.6 Penelusuran Bahan Pustaka
Penelusuran atau pencarian kembali koleksi yang telah disimpan adalah suatu hal yang
penting dalam dunia perpustakaan. Fitur ini harus mengakomidasi penelusuran melalui
pengarang, judul, penerbit, subyek, tahun terbit, dsb.

3.7 Manajemen Anggota dan Sirkulasi
Ini termasuk jantungnya sistem otomasi perpustakaan, karena sesungguhnya disinilah
banyak kegiatan manual yang digantikan oleh komputer dengan jalan mengotomasinya.
Didalamnya terdapat berbagai fitur diantaranya: pemasukkan dan pencarian data
anggota perpustakaan, pencatatan peminjaman dan pengembalian buku (dengan
teknologi barcoding), penghitungan denda keterlambatan pengembalian buku, dan
pemesanan peminjaman buku.

3.8 Pelaporan (Reporting)
Sistem reporting yang memudahkan pengelola perpustakaan untuk bekerja lebih cepat.,
dimana laporan dan rekap dapat dibuat secara otomatis, sesuai dengan parameterparameter
yang dapat kita atur. Sangat membantu dalam proses analisa aktifitas
perpustakaan, misalnya kita tidak perlu lagi membuka ribuan transaksi secara manual
untuk melihat transaksi peminjaman koleksi dalam satu kategori, atau mengecek
aktifitas seorang pengguna perpustakaan dalam 1 tahun.

Penutup dan Diskusi
Pada makalah ini telah diuraikan tentang pemanfaatan teknologi informasi, khususnya
dalam pengelolaan data elektronik dan sistem otomasi perpustakaan. Perbedaan
mendasar antara digital library dan sistem otomasi perpustakaan adalah berhubungan
dengan tujuannya. Digital library lebih berorientasi ke bagaimana kita dapat menshare
koleksi-koleksi bahan pustaka yang sudah berbentuk file elektronik. Sedangkan sistem
otomasi perpustakaan lebih cenderung ke bagaimana proses bisnis yang ada di
perpustakaan dapat diotomasi, sehingga meringankan beban pustakawan atau pengurus
perpustakaan. Perpaduan antara dua hal tersebut sangat mungkin dilakukan, dalam
pengertian bahwa sistem otomasi perpustakaan disamping berorientasi ke bagaimana
manajemen perpustakaan, juga menyimpan koleksi dokumen elektronik yang bisa
dishare dengan menggunakan teknologi web dan internet.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika Artikel Forum Komunitas Ilmu Bermanfaat Untuk Anda Silahkan Masukkan Email Valid Anda Untuk Medapat Update Terbaru Dari Kami Terimakasih

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


Tukar link atau disebut Link Exchange adalah untuk memper,erat tali persaudaraan diantara sesama blogger karna itulah jika sobat blogger ada yang  ingin Tukar Link dengan Forum Komunitas Ilmu silahkan anda copy Link kami dibawah ini:


Link Forum Komunitas Ilmu

Banner Forum Komunitas Ilmu
Photobucket


Dimohon perhatianya kalau anda pasang link saya disidebar saya juga pasang disidebar tapi......!kalau anda pasang di postingan saya juga pasang dipostingan sebelumnya minta maaf dan terima kasih.
NB:kalau link saya anda hapus link anda juga saya hapus.

Link Sahabat Blogger