Secara alami anggrek (Famili
Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain, namun
dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media
tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti
faktor lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembaban dan temperatur serta
pemeliharaan seperti : pemupukan, penyiraman serta pengendalian OPT.
Pada umumnya anggrek-anggrek yang
dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2° C dengan temperatur minimum 15° C.
Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi
temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman.
Kelembaban nisbi (RH) yang
diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60–85%. Fungsi kelembaban yang tinggi
bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada
malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat
mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar
media dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah
pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di
sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.
Berdasarakan pola pertumbuhannya,
tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial.
Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga
ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh.
Kecuali pada anggrek jenis Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga
baru di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium
sp., Cattleya sp., Oncidium sp. dan Cymbidium sp. Anggrek tipe
simpodial pada umumnya bersifat epifit.
Anggrek tipe monopodial adalah
anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang,
pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang
di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda
sp., Arachnis sp., Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera
sp.
Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok
sebagai berikut :
- Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 50–60%, Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60 – 75 %.
- Anggrek
terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan
cahaya matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda
sp. dan Arachnis sp.
Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70 – 100 %, dengan suhu siang berkisar antara 19 – 380C, dan malam hari 18–210C. Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan. - Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh, misalnya Dendrobium phalaenopsis.
- Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya Goodyera sp.
pembibitan
Perbanyakan
tanaman anggrek pada umumnya dilakukan melalui dua cara yaitu, konvensional dan
dengan metoda kultur in vitro.
Perbanyakan
tanaman yang dilakukan secara konvensional adalah sebagai berikut :
1.
Perbanyakan vegetatif
Perbanyakan vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan yang sifatnya
sama dengan induknya. Kalaupun ada penyimpangan, hal ini disebabkan oleh faktor
luar, seperti kurangnya unsur hara tanaman. Perbanyakan vegetatif dilakukan
dengan cara mengambil bagian tanaman lalu menanamnya secara terpisah dari
induknya.
a.
Setek Pucuk
Perbanyakan dengan cara setek cocok dilakukan pada anggrek berbatang
satu (monopodial). Monopodial adalah batang anggrek yang terus menerus tumbuh
ke atas dan tak terbatas, tanpa memiliki cabang atau ranting. Disepanjang
batang selalu muncul akar-akar udara yang berguna mencari makan, sekaligus
untuk merekatkan diri pada benda-benda yang terdapat disekitarnya.
Contohnya Arachnis, Aranthera, Renanthera, Vanda pensil, Vanda semi terete dan
Vanda quarter terete. Perbanyakan anggrek monopodial dilakukan dengan memotong
setek pucuk atau setek ujung batang. Bagian yang terpotong minimal mempunyai
dua akar, tanpa mengurangi jumlah daun. Panjang stek bagian atas 40-50 cm. Sisa
batang bawah tetap dipelihara karena dapat mengeluarkan beberapa tunas baru.
Bila tunas baru sudah membentuk daun dan mengeluarkan minimal 2 akar maka tunas
anakan dapat dipotong dan digunakan sebagai bibit. Cara penanaman setek pucuk
sebagai berikut.
b.
Penanaman di pot
Sebelum ditanami, dasar pot lebih dahulu diisi pecahan batu bata atau
genting setinggi sepertiga bagian. Pecahan batu-bata atau genting berfungsi
untuk menjaga kelembapan agar tetap tinggi. Juga sebagai pemberat agar pot
tidak mudah rebah. Selanjutnya, pot tersebut diisi media tumbuh sabut kelapa,
arang, pakis, atau sejenisnya. Setek ditanam tepat dibagian tengah. Penanaman
dalam pot umumnya dilakukan pada anggrek monopodial yang bersifat epifit
seperti Vanda berdaun lebar (Vanda daun).
c.
Penanaman di bedengan
Di sepanjang jalur penanaman diberi batu-bata atau genting agar media
tumbuh tidak keluar dari bedengan. Karena sifat pertumbuhan anggrek monopodial
cenderung tumbuh ke atas tanpa batas maka diperlukan penyangga yang terbuat
dari kayu, bambu, besi, atau sejenisnya. Media tumbuh yang digunakan pada
umumnya berupa serutan kayu, sabut kelapa, atau sejenisnya. Di bagian atas
media tumbuh kadang ditambahkan pupuk kandang atau kompos yang sudah steril.
Setelah itu dicampur dengan pupuk buatan NPK 0,1-0,2%. Penyiraman dapat
dilakukan sehari setelah penanaman. Lakukan pada pagi hari pukul 06.00-07.00
dan sore hari pukul 17.00 - 18.00. Pemberian pupuk majemuk dapat diberikan
seminggu setelah penanaman. Pupuk itu dilarutkan dan disemprotkan ke seluruh
bagian tanaman dengan dosis 0,1-0,2% setiap dua kali seminggu. Pemberian
tambahan pupuk buatan dalam bentuk granula dapat dilakukan setiap 1-2 bulan
sekali atau sesuai anjuran yang diletakkan di atas media tumbuhnya.
d.
Pemisahan Rumpun untuk tanaman
anggrek tipe simpodial
Pemisahan rumpun dilakukan pada anggrek berbatang banyak (simpodial).
Yang dimaksud dengan simpodial adalah tumbuh secara bersama (berumpun).
Anggrek ini tidak tumbuh memanjang, tetapi memiliki cara sendiri untuk
memperbanyak diri secara vegetatif, yakni membuat banyak anakan seperti bonggol
pohon pisang. Contohnya Cattleya, Cymbidium, Dendrobium, dan Oncidium. Perbanyakan
anggrek simpodial dilakukan melalui pemisahan rumpun atau pemisahan anakan
adventif (tunas yang tumbuh di ruas-ruas batang). Pemisahan rumpun dapat
dilakukan bila pot telah penuh dan padat oleh tunas anakan. Tunas anakan itu
kemudian dipisahkan dari tanaman induknya. Anakan yang dipisah sebaiknya
memiliki 3 anakan dan bagian dasar dari anakan (rhizome) harus tetap saling
berhubungan antara yang satu dengan lainnya. Semua akar yang tidak aktif atau
akar tua dibuang sehingga anakan tampak seperti tidak berakar. Cara
penanamannya, dasar pot diisi dengan pecahan batu-bata atau genting setinggi
sepertiga bagian. Di atasnya diisi lagi dengan media tumbuh setinggi sepertiga
bagian. Selanjutnya anakan tersebut ditanam dengan mengatur posisi. Anakan yang
paling tua diletakkan di dekat atau menempel pada bibir pot bagian pinggir
atas. Dengan cara ini pertumbuhan tunas anakan dapat mengisi seluruh permukaan
bagian pot. Apabila anakan yang tua diletakkan di bagian tengah pot maka
pertumbuhannya akan tidak seimbang. Sebelum anakan ditanam, pangkalnya terutama
luka bekas potong dicelup sekilas dalam larutan fungisida atau bakterisida.
Apabila kesulitan mengeluarkan anakan karena sangat keras melekat erat di pot
dan media maka pot sebaiknya dipecahkan. Hati-hati untuk menghindari kerusakan
atau putusnya anakan. Penyiraman dilakukan kurang lebih 3-4 hari setelah
penanaman. Adapun pemupukan dilakukan kurang lebih seminggu setelah penanaman.
e.
Pemotongan Keiki
Keiki adalah anakan yang tumbuh liar di ujung umbi. Keiki ini umumnya
muncul di ruas-ruas tanaman anggrek dewasa. Keiki terbentuk jika media tanam
tidak pernah diganti, sehingga akar tanaman banyak rusak. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan tunas pindah ke ruas tanaman. Pada tanaman anggrek yang rajin
diganti media tanamnya, jarang muncul keiki. Keiki ini bila telah
membentuk tanaman seutuhnya lengkap dengan akarnya, maka keiki tersebut dapat
dipisahkan dari induknya dengan cara memotongnya dengan pisau yang tajam.
Gunakan keiki yang berukuran panjang kira-kira sejengkal dan sudah
menghasilkanakar sebanyak 3-4 helai. Saat memotong keiki, umbi induk harus ikut
terangkat. Tujuannya agar anggrek tetap mendapat suplay makanan lewat umbi.
Keiki sebainya tidak langsung ditanam di pot. Tempelkan dulu di lempengan pakis
sampai terjadi penambahan umbi. Jika umbi sudah terbentuk 2-3 buah, keiki siap
untuk dipindahkan ke pot. Anggrek yang diperbanyak dengan keiki masa
berbunganya lebih lama dibandingkan dengan cara pemisahan rumpun. Perbanyakan
anggrek dengan keiki ini hanya bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.
f.
Pemotongan Tunas Anakan
Walaupun jarang terjadi, tetapi adakalanya ujung akar atau tangkai
bunga Phalaenopsis muncul tunas anakan. Tunas anakan tersebut dapat dipotong
dan ditanam. Nantinya, tunas akan berkembang menjadi tanaman dewasa.
2.
Perbanyakan generatif
Buah anggrek merupakan buah lentera. Artinya buah akan pecah ketika
matang. Bagian yang membuka adalah bagian tengahnya, bukan diujung atau pangkal
buah. Bentuk buah anggrek berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Biji yang
keluar dari buah anggrek yang telah matang tidak seperti kebanyakan biji
tanaman lain. Biji anggrek berukuran mikroskopis hampir seperti tepung dan
dalam satu buah dihasilkan jutaan biji. Biji anggrek tidak dapat berkecambah
begitu saja karena bijinya tidak mempunyai cadangan makanan. Biji anggrek dapat
tumbuh di alam jika mendapatkan tambahan makanan dari sejenis jamur yang hidup
di dalam akar anggrek dewasa yang disebut mikorhiza. Sekarang ini sudah
dikembangkan teknik menanam biji anggrek melalui media tanam buatan yang
terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang dibutuhkan oleh biji anggrek untuk
berkecambah.
Faktor-faktor penting dalam perkecambahan dan pertumbuhan biji anggrek
antara lain:
a) Karbohidrat; unsur karbohidrat
yang dibutuhkan dalam perkecambahan biasanya adalah gula sederhana golongan
Oligosakarida dan yang umum digunakan dalam medium buatan yaitu: sukrosa dan
fruktosa. Gula ini diperlukan biji untuk berkecambah (tunas keluar dari biji)
dan sebagai cadangan makanan sebelum tunas mampu membentuk makanan sendiri.
b) Nitrogen; senyawa amonia, nitrat
dan urea dalam perkecambahan biji digunakan sebagai bahan utama pembentukan
sel-sel tumbuhan.
c) Mineral; unsur-unsur kalium (K),
magnesium (Mg), kalsium (Ca) dan fosfor (P) adalah mineral yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak dan digunakan dalam bentuk senyawa kompleks. Tanpa unsur
ini tunas anggrek yang sudah berkecambah akan mati tetapi jika kadar dalam
medium terlalu pekat akan menyebabkan keracunan bagi tanaman. Kadar unsur-unsur
diatas yang dianjurkan adalah 40 mg/L media.
d)
Penyinaran; dibutuhkan tanaman
anggrek sebagai syarat pokok dalam proses pembentukan cadangan makanan yang
disebut proses fotosintesis. Intensitas yang dibutuhkan antara 400 - 3000 lux.
Sinar yang digunakan dapat sinar matahari difus, lampu neon dan lampu Cool
White. Ukuran umum yang sering digunakan adalah lampu neon putih 40 watt
diletakkan 1,5 hingga 2 meter dari rak-rak temapt botol perkecambahan. Semakin
kecil daya yang digunakan jarak lampu ke tanaman semakin dekat.
e)
Suhu; temperature optimal
perkecambahan yang digunakan untuk semua jenis anggrek antara 20oC - 25oC.
Temperature yang terlalu tinggi akan menyebabkan kelayuan karena penguapan
terlalu besar, sedangkan temperature yang terlalu dingin menyebabkan
pertumbuhan tanaman lambat.
f) pH (keasaman) media; pH media
tanam berkisar antara 4,8-5,2 dengan toleransi kisaran antara 3,6 hingga 7,6.
Perlu diketahui selama pertumbuhan tunas anggrek keasaman media dapat mengalami
perubahan.
g) Vitamin dan Hormon; kedua unsur
ini digunakan untuk memacu pertumbuhan tunas. Selain digunakan dalam bentuk
senyawa murni, vitamin dan hormon didapatkan dari penggunaan zat additiv dalam
media misalnya pisang, kentang, buah tomat dan lainnya.
Dengan menggunakan media buatan dalam mengecambahkan biji anggrek dapat
menaikkan prosentase keberhasilan perkecambahan biji anggrek secara alami dari
5%-8% perkecambahan menjadi 60%-80%.
a.
Penyebaran Biji Anggrek
Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih. Sebelum
biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100
cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan
dalam botol dan digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan
berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang dan diganti dengan
aquades, digojog berulang kali (2–3 kali). Botol-botol yang telah disterilkan dapat digunakan untuk
menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas
lampu spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam
botol digunakan pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu
spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yang telah
terbuka kemudian diisi biji anggrek dan diratakan keseluruh permukaan alas
makanan yang telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas
spritus kemudian ditutup kembali.
b.
Penyemaian Benih Anggrek
Persiapkan botol yang bermulut lebar bersih dan tidak berwarna agar
dapat meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan mudah dilihat. Tutup botol
dari kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali untuk memudahkan
dicopot kembali, atau kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup botol
menjaga agar akteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau
terkontaminasi. Persiapkan
lemari kaca (ent-kas) yang bersih dari bakteri/jamur dengan kain yang sudah
dicelup formalin udara dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi
formalin supaya menguap mensterilkan kaca (ent-kas). Pembuatan alas makanan anggrek biasanya dipakai
resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu: Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram, KH2PO4 : 0,25
gram, MgSO47H2O : 0,25 gram, (NH4)2SO4 : 0,25 gram, Saccharose : 20 gram, FeSO4
4H2O : 0,25 gram, MnSO4 : 0,0075 gram, Agar-agar : 15–17,5 gram, Aquadest :
1000 cc. Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas
pH tekstil/Indikator Paper. Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam Autoclaf
yang sampai 110 derajat C selama setengah jam atau dengan dandang kemudian
diletakan pada tempat bersih, dengan posisi miring, sehingga makanan setinggi
1/2–2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) dan didiamkan selama 5–7
jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna.
c.
Pemindahan Bibit Anggrek
Setelah tanaman di dalam botol berumur 9–12 bulan terlihat besar,
tumbuh akar. Dalam tingkat ini bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot
penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang. Siapkan
pecahan genting, dan akar pakis warna coklat, di potong dengan panjang 5–30 mm
sehingga serabutnya terlepas satu sama lainnya. Sebelum dipakai terlebih dulu
dicuci bersih dan biarkan airnya hilang. Akar pakis setelah dicuci, direndam
dulu dalam alas makanan selama 24 jam yang berupa: Urea atau ZA : 0,50 mg, DS,
TS atau ES : 0,25 mg, Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg, Air : 1000 cc. Alaternatif lain sebagai alas
makanan, dapat juga dipakai pupuk buatan campuran unsur N, P, K perbandingan
60:30:10 atau dapat juga digunakan pupuk kandang yang telah dicampur pakis
dengan perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1. Selain itu dapat digunakan
kulit Pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah, yang telah direndam
dalam alas makanan seperti akar pakis selama 24 jam. Untuk isian pot ini dapat
juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu
jari. Pot yang disiapkan diisi dengan pecahan genting 1/3 tinggi pot/layah,
kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm di bawah tepi pot/layah
(tidak perlu dipadatkan). Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dengan
mengeluarkan tanaman di botol dengan memasukkan air bersih ke dalam botol.
Dengan kawat bersih berujung seperti huruf U, tanaman dikeluarkan satu persatu
(akar lebih dahulu). Setelah keluar tanaman dicuci kaporit 1 % kemudian dengan
air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di
dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaik lebih dulu direndam di dalam
antibiotic (penicillin, streptomycin yang telah lewat expirydatenya) 10 menit
baru ditanam.
d.
Pemindahan dari Pot Penyemaian
Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan
ke pot biasa yang berdiamater 4–6 cm, yang berisi potongan genting/batu bata
merah, kemudian beri pakis/kulit pinus yang telah direndam dalam alas makanan
sampai 1 cm di bawah tepi pot.
Persiapan Lahan
Tanaman
anggrek dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yaitu di
bawah pohon atau dengan naungan yang diberi paranet atau sejenisnya dengan
pengaturan intensitas cahaya tertentu atau di lahan terbuka. Oleh karena
tanaman anggrek mempunyai potensi ekonomis yang tinggi, maka untuk jenis-jenis
tertentu dapat ditanam di dalam rumah kaca (green house).
Media tanam
Media
tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak lekas
melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi baik, mampu mengikat
air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan
dan relatif murah harganya. Untuk pertumbuhan tanaman anggrek, kemasaman media
(pH) yang baik berkisar antara 5–6. Media tumbuh sangat penting untuk
pertumbuhan dan produksi bunga optimal, sehingga perlu adanya suatu usaha
mencari media tumbuh yang sesuai. Media tumbuh yang sering digunakan di
Indonesia antara lain : moss, pakis, serutan kayu, potongan kayu, serabut
kelapa, arang dan kulit pinus.
Pemupukan
Kualitas
dan kuantitas pupuk dapat mengatur keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan
generatif tanaman. Pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang masih
kecil perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 30:10:10, pada fase pertumbuhan
vegetatif bagi tanaman yang berukuran sedang perbandingan pemberian pupuk NPK
adalah 10:10:10. Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif yaitu untuk
merangsang pembungaan, perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:30:30.
Panen dan Pascapanen
Keistimewaan
tanaman anggrek terletak pada penampilannya saat konsumsi, sehingga usaha untuk
mempertahankan mutu penampilan selama mungkin menjadi tujuan utama penanganan
pasca panen dan pasca produksi. Untuk melaksanakan upaya tersebut perlu
dipahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi mutu pasca panen atau pasca
produksi tanaman anggrek. Faktor yang mempengaruhi mutu pasca panen anggrek
bunga potong adalah tingkat ketuaan bunga, suhu, pasokan air dan makanan,
etilen dan kerusakan mekanis dan penyakit. Sedangkan yang mempengaruhi anggrek
pot antara lain kultivar, stadia pertumbuhan, cahaya, medium, pemupukan,
temperatur dan lama pengangkutan.
Anggrek pot
Stadia
pertumbuhan (umur) tanaman pot anggrek berbunga indah pada saat dipasarkan
merupakan faktor utama yang mempengaruhi penampilan tanaman tersebut di dalam
ruangan. Perlu diperhatikan bahwa stadia yang tepat untuk pemasaran tergantung
dari waktu yang diperlukan untuk memperoleh tanaman. Umumnya tanaman dengan
banyak bunga mekar lebih sulit dalam pengangkutan, lebih peka terhadap etilen
dan lebih mudah rusak dari pada tanaman yang diangkut dalam stadia yang
bunganya masih kuncup atau persentase bunga yang mekar masih rendah.
1 komentar:
Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!
Posting Komentar