1. Hidup di
dunia yang fana dan singkat ini ada artinya, bukan Cuma sekedar hidup, lalu
mati, setelah itu habis perkara. Hidup di dunia ini ibarat kita berkebun.
Apapun jenis buah yang kita tanam, kita akan memetiknya hasilnya di akhirat
berupa kehidupan yang bahagia. Sebaliknya, jika sering berbuat kejahatan dan
kemaksiatan di dunia, maka hasil yang kita petika di akhirat berupa kesengsaraan
dan penderitanaan yang amat berat. Karena kehidupan di akhirat ditentukan dari
amal perbuatan di dunia, maka selagi kita hidup di dunia hendaknya kita isi
dengan beribadah kepada Allah dan banyak berbuat kebaikan.
2. Dengan beriman kepada hari akhir, hidup kita menjadi lebih optimis. Kita lebih giat belajar dan bekerja agar memperoleh kebahagian di dunia. Jika kita bahagia, maka hidup kita akan tenang. Jika hidup tenang, maka kesempatan kita untuk beribadah dan melakukan kebajikan akan lebih besar. Dengan demikian insya-Allah kita dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Seandainya kita belum beruntung di dunia, kita masih punya harapan untuk memperoleh keberuntungan di akhirat, asalkan kita bertaqwa kepada Allah SWT. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Dia akan member kepada siapa saja yang meminta, walaupun seseorang itu tidak taat kepada perintah-Nya. Akan tetapi Allah hanya menyayangi orang-orang yang beriman di akhirat kelak.
3. Iman kepada hari akhir menumbuhkan sifat ikhlas beramal, karena pengadilan Allah adalah pengadilan yang Maha Adil, maka akan tumbuh dalam diri kita niat untuk ikhlas beramal. Di akhirat setiap orang diminta pertanggungjawaban masing-masing. Orang yang ikhlas, ketika beribadah, ia tidak mengharapkan imbalan dari orang lain, kecuali ridha Allah. Orang yang ikhlas selalu giat bekerja diawasi orang atau tidak, ia tetap rajin.
4. Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat, dengan menyakinkan akan adanya neraka, tempat orang-orang yang penuh dosa dan perbuatan maksiatnya melebihi amal baiknya, maka kita berusah menghidari tempat terkutuk itu. orang yang tidak beriman kepada hari Kahir, dia tidak mengetahui bahwa setelah mati aka nada kehidupan yang jauh lebih panjang daripada kehidupan di dunia, ia juga yakin akan adanya nereka tempat penyiksaan orang-orang yang berdosa. Oleh sebab itu dengan seenaknya mereka mengerjakana kemaksiatan
2. Dengan beriman kepada hari akhir, hidup kita menjadi lebih optimis. Kita lebih giat belajar dan bekerja agar memperoleh kebahagian di dunia. Jika kita bahagia, maka hidup kita akan tenang. Jika hidup tenang, maka kesempatan kita untuk beribadah dan melakukan kebajikan akan lebih besar. Dengan demikian insya-Allah kita dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Seandainya kita belum beruntung di dunia, kita masih punya harapan untuk memperoleh keberuntungan di akhirat, asalkan kita bertaqwa kepada Allah SWT. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Dia akan member kepada siapa saja yang meminta, walaupun seseorang itu tidak taat kepada perintah-Nya. Akan tetapi Allah hanya menyayangi orang-orang yang beriman di akhirat kelak.
3. Iman kepada hari akhir menumbuhkan sifat ikhlas beramal, karena pengadilan Allah adalah pengadilan yang Maha Adil, maka akan tumbuh dalam diri kita niat untuk ikhlas beramal. Di akhirat setiap orang diminta pertanggungjawaban masing-masing. Orang yang ikhlas, ketika beribadah, ia tidak mengharapkan imbalan dari orang lain, kecuali ridha Allah. Orang yang ikhlas selalu giat bekerja diawasi orang atau tidak, ia tetap rajin.
4. Menjauhkan diri dari perbuatan maksiat, dengan menyakinkan akan adanya neraka, tempat orang-orang yang penuh dosa dan perbuatan maksiatnya melebihi amal baiknya, maka kita berusah menghidari tempat terkutuk itu. orang yang tidak beriman kepada hari Kahir, dia tidak mengetahui bahwa setelah mati aka nada kehidupan yang jauh lebih panjang daripada kehidupan di dunia, ia juga yakin akan adanya nereka tempat penyiksaan orang-orang yang berdosa. Oleh sebab itu dengan seenaknya mereka mengerjakana kemaksiatan
Alam Barzah
Barzah artinya sesuatu yang membatasai antara dua barang atau dua tempat. Adapun dalam hubungannya dengan Hari Akhir, barzah adalah batas pemisah antara kehidupan dan kehidupan akhirat.
Kehidupan alam barzah adalah kehidupan antara hidup di dunia dengan hidup di akhirat. Kehidupan di alam barzah ibarat terminal tempat penantian. Di ala mini semua ruh orang yang sudah meninggal berkumpul untuk persiapan memasuki kehidupan akhirat. Di tempat penantian ini berlaku kenikmatan atau siksaan yang sering kita dengar dengan istilah nikmat kubur dan siksa kubur.
Di tempat penantian ini, orang-orang yang selama hidupnya di dunia banyak mengerjakan amal shaleh, yang bertaqwa kepada Allah akan mendapat perlakuan yang menyenangkan dari malaikat. Sebaliknya orang-orang kafir, orang-orang yang hidupnya di dunia banyak melakukan kejahatan dan kemaskiatan, akan mendapat perlakukan yang kasar dan siksaan dari Malaikat.
“ Adapun hamba yang mukmin, apabila telah putus dari dunia untuk mendatangi akhirat, maka akan turun malaikat dari langit, berwajah putih bagaikan matahari, membawa kafan dari kafan surga dan wewangian, pengawet kerusakan. Kemudian mereka akan duduk dan datanglahh malaikat maut mendatanginya. Malaikat duduk di dekat kepalanya seraya berkata,” wahai ruh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya.” Maka ruh itu akan keluar bagaikan air dari tempat minum. Adapun orang kafir, ketika mereka akan meninggal, datanglah malaikat yang berwujud hitam, seraya berkata,” hai jiwa yang jahat keluarlah engkau kea rah murka Allah.” Kemudian dicabutlah ruh mereka dengan kasar.”
Barzah artinya sesuatu yang membatasai antara dua barang atau dua tempat. Adapun dalam hubungannya dengan Hari Akhir, barzah adalah batas pemisah antara kehidupan dan kehidupan akhirat.
Kehidupan alam barzah adalah kehidupan antara hidup di dunia dengan hidup di akhirat. Kehidupan di alam barzah ibarat terminal tempat penantian. Di ala mini semua ruh orang yang sudah meninggal berkumpul untuk persiapan memasuki kehidupan akhirat. Di tempat penantian ini berlaku kenikmatan atau siksaan yang sering kita dengar dengan istilah nikmat kubur dan siksa kubur.
Di tempat penantian ini, orang-orang yang selama hidupnya di dunia banyak mengerjakan amal shaleh, yang bertaqwa kepada Allah akan mendapat perlakuan yang menyenangkan dari malaikat. Sebaliknya orang-orang kafir, orang-orang yang hidupnya di dunia banyak melakukan kejahatan dan kemaskiatan, akan mendapat perlakukan yang kasar dan siksaan dari Malaikat.
“ Adapun hamba yang mukmin, apabila telah putus dari dunia untuk mendatangi akhirat, maka akan turun malaikat dari langit, berwajah putih bagaikan matahari, membawa kafan dari kafan surga dan wewangian, pengawet kerusakan. Kemudian mereka akan duduk dan datanglahh malaikat maut mendatanginya. Malaikat duduk di dekat kepalanya seraya berkata,” wahai ruh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya.” Maka ruh itu akan keluar bagaikan air dari tempat minum. Adapun orang kafir, ketika mereka akan meninggal, datanglah malaikat yang berwujud hitam, seraya berkata,” hai jiwa yang jahat keluarlah engkau kea rah murka Allah.” Kemudian dicabutlah ruh mereka dengan kasar.”
Masyar
Masyhar artinya tempat berkumpul. Pada hari kiamat kelak semua manusia akan dibangkitkan kembali dari kuburnya. Setelah itu dikumpulkan disuatu tempat untuk menjalani pemeriksaan atau perhitungan amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia.
Masyhar artinya tempat berkumpul. Pada hari kiamat kelak semua manusia akan dibangkitkan kembali dari kuburnya. Setelah itu dikumpulkan disuatu tempat untuk menjalani pemeriksaan atau perhitungan amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia.
Firman Allah
:
Artinya:”Dan (Ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya Kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka Ini dahulu menyembah kamu?”.
Di padang masyhar semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Di sini tidak ada hidup tolong-tolong. Yang ada hanyalah pertanggungjawaban terhadap diri sendiri. Apa yang pernah dibuatnya di duni adalah menjadi tanggung jawabnya. Pada hari kiamat seseorang, baik itu keluar, saudara, kenalan baik, semuanya tidak ada yang menolong.
Artinya:”Dan (Ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya Kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka Ini dahulu menyembah kamu?”.
Di padang masyhar semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Di sini tidak ada hidup tolong-tolong. Yang ada hanyalah pertanggungjawaban terhadap diri sendiri. Apa yang pernah dibuatnya di duni adalah menjadi tanggung jawabnya. Pada hari kiamat seseorang, baik itu keluar, saudara, kenalan baik, semuanya tidak ada yang menolong.
Firman Allah:
Artinya:”Karib
kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada hari kiamat.
dia akan memisahkan antara kamu. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Pada waktu itu orang-orang yang tidak beriman atau kafir dikumpulkan dalam keadaan buta. Firman Allah dalam surah al-Isra’ ayat 97 yang artinya sebagai berikut:
“ Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang dia sesatkan Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. dan kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, kami tambah lagi bagi mereka nyalanya”.
Pada waktu itu orang-orang yang tidak beriman atau kafir dikumpulkan dalam keadaan buta. Firman Allah dalam surah al-Isra’ ayat 97 yang artinya sebagai berikut:
“ Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang dia sesatkan Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. dan kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, kami tambah lagi bagi mereka nyalanya”.
Hisab
Hisab artinya perhitungan. Semua amal perbuatan manusia selama di dunia akan diperhitungkan. Semua perbuatan manusia dicatat dalam buku (laporan). Semua orang dapat mengetahui isi buku laporan itu, walaupun orang tersebut tidak dapat membaca. Laporan itu diberikan kepada masing-masing orang dalam posisi yang berbeda. Ada yang diterima dari sebelah kanan dan ada yang diterima dari sebelah kiri. Ada yang menerima dengan wajah yang gembira, dan ada pula yang menerima dengan wajah penuh ketakutan.
Hisab artinya perhitungan. Semua amal perbuatan manusia selama di dunia akan diperhitungkan. Semua perbuatan manusia dicatat dalam buku (laporan). Semua orang dapat mengetahui isi buku laporan itu, walaupun orang tersebut tidak dapat membaca. Laporan itu diberikan kepada masing-masing orang dalam posisi yang berbeda. Ada yang diterima dari sebelah kanan dan ada yang diterima dari sebelah kiri. Ada yang menerima dengan wajah yang gembira, dan ada pula yang menerima dengan wajah penuh ketakutan.
Firman
Allah:
Artinya:”7.
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya,8. Maka dia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,9. Dan dia akan kembali kepada kaumnya
(yang sama-sama beriman) dengan gembira.10. Adapun orang-orang yang diberikan
kitabnya dari belakang,11. Maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”.12. Dan dia
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).13. Sesungguhnya dia dahulu
(di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir).”
Mizan
Mizan artinya pertimbangan. Amal perbuatan manusia diperhitungkan dengan timbangann atau neraca yang berupa keadilan. Timbangan keadilan Allah memiliki ketetapan yang tidak mungkin meleset sedikit pun. Semua amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar ditimbang dengan timbangan tersebut. Hasil dari pertimbangan itu akan menentukan apakah seseorang akan hidup bahagia atau sengsara.
Mizan artinya pertimbangan. Amal perbuatan manusia diperhitungkan dengan timbangann atau neraca yang berupa keadilan. Timbangan keadilan Allah memiliki ketetapan yang tidak mungkin meleset sedikit pun. Semua amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar ditimbang dengan timbangan tersebut. Hasil dari pertimbangan itu akan menentukan apakah seseorang akan hidup bahagia atau sengsara.
Firman Allah
:
Artinya:”
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji
sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat
perhitungan.”
Di dalam
surah al-Mukminun ayat 102-104 diterangkan:
Artinya:”102.
Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya , Maka mereka Itulah orang-orang
yang dapat keberuntungan.103. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya , Maka
mereka Itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam
neraka jahannam.104. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka
itu dalam keadaan cacat.”
5. Surga dan
Neraka
Surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas beribadah, berimana dan bertaqwa kepada Allah SWT. Surga adalah suatu tempat di akhirat yang berisi penuh dengan kesenangan dan kegembiraan. Kesenangan dan kegembiraan di surga tidak dapat dibandingkan dengan kesenangan dan kegembiraan yang terdapat di dunia. Indahnya panorama di pegunungan dan kesegaran udaranya tidak dapat disamakan dengan indahya alam di surga. Jika keindahan yang berada di dunia bersifat sementara, maka keindahan dan kesenangan di akhirat bersifat kekal.
Surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas beribadah, berimana dan bertaqwa kepada Allah SWT. Surga adalah suatu tempat di akhirat yang berisi penuh dengan kesenangan dan kegembiraan. Kesenangan dan kegembiraan di surga tidak dapat dibandingkan dengan kesenangan dan kegembiraan yang terdapat di dunia. Indahnya panorama di pegunungan dan kesegaran udaranya tidak dapat disamakan dengan indahya alam di surga. Jika keindahan yang berada di dunia bersifat sementara, maka keindahan dan kesenangan di akhirat bersifat kekal.
Firman
Allah:
Artinya:”15. (apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?”
Orang-orang yang shaleh tampak berseri-seri tanda mereka sangat bersuka ra. Mereka begitu puas akan apa yang telah mereka perbuat selama hidup di dunia. Allah telah membuktikan keadilan dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang bertaqwa. Kegembiraan orang-orang yang beriman dan keadaan di surga digambarkan dalam Al-Qur’an, antara lain surah al-Ghasyiah ayat 8-16 yang artinya sebagai berikut:
“ 8. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,9. Merasa senang Karena usahanya,10. Dalam syurga yang tinggi,11. Tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.12. Di dalamnya ada mata air yang mengalir.13. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,14. Dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),15. Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,16. Dan permadani-permadani yang terhampar.”
Neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan. Tempat ini diperuntukkan bagi orang-orang kafir, orang-orang yang melanggar perintah Allah. Di nereka orang-orang yang berbuat dosa melebihi amal baiknya akan mendapat siksa.
Penderitaan akibat siksa di nereka ini tidak ada bandingannya, panasnya api neraka tidak dapat dibandingkan dengan panasnya api yang ada di dunia. Dari keterangan ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat membanyangkan berupa penderitanya orang-orang yang hidup tersiksa di neraka.
Artinya:”15. (apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?”
Orang-orang yang shaleh tampak berseri-seri tanda mereka sangat bersuka ra. Mereka begitu puas akan apa yang telah mereka perbuat selama hidup di dunia. Allah telah membuktikan keadilan dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya yang bertaqwa. Kegembiraan orang-orang yang beriman dan keadaan di surga digambarkan dalam Al-Qur’an, antara lain surah al-Ghasyiah ayat 8-16 yang artinya sebagai berikut:
“ 8. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,9. Merasa senang Karena usahanya,10. Dalam syurga yang tinggi,11. Tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.12. Di dalamnya ada mata air yang mengalir.13. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,14. Dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),15. Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,16. Dan permadani-permadani yang terhampar.”
Neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan. Tempat ini diperuntukkan bagi orang-orang kafir, orang-orang yang melanggar perintah Allah. Di nereka orang-orang yang berbuat dosa melebihi amal baiknya akan mendapat siksa.
Penderitaan akibat siksa di nereka ini tidak ada bandingannya, panasnya api neraka tidak dapat dibandingkan dengan panasnya api yang ada di dunia. Dari keterangan ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat membanyangkan berupa penderitanya orang-orang yang hidup tersiksa di neraka.
Antara lain
firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 56:
Artinya:”56.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami, kelak akan kami
masukkan mereka ke dalam neraka. setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti
kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Surah
Ibrahim ayat 16-17:
Artinya:”16.
Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah,17.
Diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah
(bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan
dihadapannya masih ada azab yang berat.
Surah
ad-Dhukhan ayat 47-48:
Artinya:”47. Peganglah dia Kemudian seretlah dia ke
tengah-tengah neraka.48. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari)
air yang amat panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar