Pengaruh
iklim sangat mempengaruhi terhadap jenis hutan
dan komposisi tumbuhannya. Hal itu dikarenakan bumi yang memiliki iklim
bervariasi inilah yang menjadi tempat tumbuh dan keberadaa hutan tersebut. Dan berdasarkan
keadaan lingkungan iklim, jenis tanah dan kelembapan terdapat enam jenis hutan di seluruh dunia, namun
kali ini kami akan bahas salah satunya yaitu tentang hutan hujan tropis.
Definisi hutan hujan tropis
Tropis
sendiri artinya daerah bagian bumi yang terletak di antara 23,5 LU dan 23,5 LS.
Daerah itu merupakan wilayah sekitar garis khatulistiwa bumi dan beriklim
panas-lembap berhujan cukup. Di daerah itu memang terdapat banyak hutan. Jadi, hutan hujan tropis
adalah jenis hutan yang tersebar di dekat garis khatulistiwa yang beriklim
hangat dan basah. Misalnya hutan di lembah sungai amazon
amerika selatan, lembah sungai kongo, afrika, hutan di indonesia, india barat,
malaysia dan thailand.
Hutan
hujan tropis merupakan vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis
makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan
(tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini
didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering),
sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m (paling tinggi
dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun. Ada
tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:
·
Lapisan
pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas atap
tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan
ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak.
Pohon-pohon tertinggi ini bisa memiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m,
dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.
·
Lapisan
kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.
·
Lapisan
tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh
pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis
pohon yang tahan naungan.
Kanopi
hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit (termasuk
anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak, yang hidup melekat di cabang dan
rerantingan. Tajuk atas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagi
kehidupan di lapis bawahnya. Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas
keberadaannya oleh sebab kurangnya cahaya matahari yang bisa mencapai lantai
hutan, sehingga orang dan hewan cukup leluasa berjalan di dasar hutan.
Ada
dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak dan lapisan
vegetasi penutup tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya, sehingga hanya
jenis-jenis tumbuhan yang toleran terhadap naungan yang bertahan hidup di sini;
di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang melilit batang atau mengait cabang
untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapi kehidupan yang tidak begitu memerlukan
cahaya, seperti halnya aneka kapang dan organisme pengurai (dekomposer) lainnya
tumbuh berlimpah ruah. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu
yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi. Pemakan
semut raksasa juga hidup di sini.
Pada
saat-saat tertentu ketika tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab
(pohon yang tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari
segera diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dan anakan pohon; membentuk
sejenis rimba yang rapat .
Sumber dari : @Wikipedia
Ciri-ciri hutan hujan tropis
Rata-rata
suhu di daerah ini 21-27°C dan curah hujannya 200-250 centimeter per tahun.
Berupa tumbuhan/tanaman yang tebal dan berlapis-lapis. Kondisi tumbuhan cukup
rapat. Tajuk hutan mencapai ketinggian lebih dari 60 meter. Tumbuhan yang lebih
rendah mampu tumbuh sekalipun dengan cahaya yang kurang. Lapisan semak, terna
dan tumbuhan di lantai hutan tipis karena sinar
matahari tidak sampai ke daerah ini. Banyak di tumbuhi tumbuhan berbatang
panjang merapat seperti rotan. Juga ditumbuhi tumbuhan yang menumpang pada
tumbuhan lain seperti anggrek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar